Jumlah ayat dalam surat Al-Fatihah dan status Basmalah

Oleh: Tgk Ahmad Alfajri*

Secara singkat dan padat, pengarang kitab Tafsir Jalalain menjelaskan bahwa jumlah surat Al-Fatihah adalah sebanyak 7 ayat. Jika Basmalah dikategorikan sebagai salah satu ayat dari surat Al Fatihah, maka ayat ketujuh surat al-Fatihah adalah:

(صِرَاطَ الَّØ°ِينَ Ø£َÙ†ْعَÙ…ْتَ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِÙ…ْ غَÙŠْرِ الْÙ…َغْضُوبِ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِÙ…ْ ÙˆَÙ„َا الضَّالِّينَ)

Dan jika Basmalah dikategorikan bukanlah bagian dari salah satu ayat dalam surat Al Fatihah, maka ayat ketujuh dari surat al-Fatihah adalah:

غَÙŠْرِ الْÙ…َغْضُوبِ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِÙ…ْ ÙˆَÙ„َا الضَّالِّينَ

Secara redaksi, pengarang Tafsir Jalalain ingin menjelaskan bahwa adanya perbedaan pendapat di kalangan para ulama terkait status Basmalah. Apakah termasuk bagian dari surat al-Fatihah ataupun tidak?. Namun yang sudah jelas dan pasti bahwa jumlah keseluruhan ayat dalam surat al-Fatihah adalah sebanyak 7 ayat.
Foto: Kitab Tafsir Shawi, Cetakan Dar El-Fikr, Beirut. Tahun 1993.
Memang benar, jika kita buka literatur-literatur yang lain maka akan ditemukan ada riwayat yang menyatakan bahwa jumlah surat al-Fatihah adalah sebanyak 6 ayat dan ada juga riwayat yang menyatakan bahwa jumlah surat Al Fatihah adalah sebanyak 8 ayat. Tetapi pendapat-pendapat tersebut dianggap oleh mayoritas ulama tafsir sebagai pendapat Syaz. Otomatis, pendapat tersebut tidak boleh dijadikan sebagai acuan sebab bertentangan dengan konsensus para sahabat dan tabiin yang telah menyepakati bahwa jumlah surat al-Fatihah adalah sebanyak 7 ayat.

Perbedaan pendapat ulama hanya tentang status Basmalah saja. Ikhtilaf tersebut sudah terjadi semenjak generasi Sahabat dan Tabiin hingga generasi ulama mazhab. Pendapat terkuat dan paling banyak dipegang oleh ulama adalah Basmalah termasuk bagian dari surat al-Fatihah dan juga bagian surat-surat lainnya yang ada di dalam Alquran, selain surat At Taubah.

Diantara hadis hadis sahih yang dijadikan sebagai hujjah bahwa Basmalah termasuk bagian dari Al Fatihah adalah hadis riwayat dari Abi Hurairah bahwa Nabi bersabda: Jika kamu membaca Alhamdulillah (Ummul Quran) maka bacalah Basmalah, karena Basmalah termasuk bagian dari ayat dari Ummul Quran).

Adapun mazhab yang berpendapat bahwa Basmalah bukanlah bagian dari surat Al Fatihah dan surat-surat lainnya dalam Alquran selain surat At Taubah, bukan berarti Basmalah bukan ayat Alquran. Adalah sudah menjadi ijma'  para sahabat dan tabiin bahwa segala sesuatu yang tertulis di dalam Alquran haruslah ayat al-qur'an. Tidak boleh  sesuatu yang bukan dari Al Quran, ditulis kedalam Al Quran. Oleh sebab itu, lafaz "Aamiin" tidak ditulis  setelah surat Al Fatihah, meskipun lafaz tersebut selalu dibaca. Menurut mereka, Basmalah adalah ayat dari Alquran yang berdiri sendiri dan diturunkan sebagai pemisah dan penanda antar surat-surat yang ada dalam al-Quran.

Secara pribadi, pengarang kitab Tafsir Jalalain menganut mazhab Syafii tulen, otomatis akan mengikuti pendapat Imam Syafii dalam masalah Basmalah. Imam Syafii sendiri dalam hal ini berpendapat bahwa Basmalah adalah bagian dari semua surat dalam Alquran, selain At-Taubah. Namun dalam menulis kitab, beliau tetap mengedepankan amanah ilmiyah yaitu tetap mengutip pendapat mazhab lain, meskipun secara pribadi beliau tidak berpegang dengan pendapat tersebut. Ini dapat menjadi satu bukti bahwa pengarang Tafsir Jalalain sangat terbuka dengan perbedaan mazhab dan menghargai perbedaan.

Belajar dari pengarang Tafsir Jalalain, kita juga harus terbuka dan menghargai perbedaan. Termasuk dalam makna menghargai perbedaan adalah tidak membuat keresahan dalam masyarakat. Contohnya, ketika menjadi Imam Shalat, hargailah pendapat yang sudah di anut oleh masyarakat setempat. Jika diwilayah tersebut mazhab Syafii, maka bacalah Basmalah dengan jahar. Namun jika yang dilakukan malah sebaliknya, maka akan menimbulkan keresahan dalam masyarakat. Bukan masyarakat yang salah, tapi kita sebagai Imam yang kurang bijak.

Kalaupun mau mengubah kebiasaan yang telah berlaku, silahkan dilakukan diruang ilmiyah bersama para ulama. Jangan langsung praktik sesuatu yang berbeda dengan kebiasan dihadapan masyarakat, karena itu mencerminkan ketidak terbukaan dan tidak menghargai perbedaan dan pada akhirnya terjadilah kekacauan ditengah masyarakat.

*Penulis adalah Alumnus Dayah Darussalam, Labuhan Haji (1996-2003)

2 Responses to "Jumlah ayat dalam surat Al-Fatihah dan status Basmalah"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel