Abi di Saweuk: Bertaubatlah, Ampunan Allah begitu luas!!!

Bertaubatlah, Ampunan Allah begitu luas!!!. Demikianlah salah satu kesimpulan dari pengajian RADAD (Rabithat Alumni Dayah Al-Waliyyah Darussalam) wilayah Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe bulan Oktober ini.
Abi di Saweuk
Pengajian yang dilaksanakan di rumah bapak Walikota Lhokseumawe ini mengambil tema tentang "Ampunan Allah". Kitab yang dibahas adalah Tafsir Shawi karangan Imam Jalaluddin Mahalli dan Imam Jalaluddin Sayuthi, tepatnya Surat An-Nisa ayat 116. Firman Allah:

(إِنَّ ٱللَّهَ لَا یَغۡفِرُ أَن یُشۡرَكَ بِهِۦ وَیَغۡفِرُ مَا دُونَ ذَ ٰ⁠لِكَ لِمَن یَشَاۤءُۚ وَمَن یُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدۡ ضَلَّ ضَلَـٰلَۢا بَعِیدًا)

Allah tidak akan mengampuni dosa syirik (mempersekutukan Allah dengan sesuatu), dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sungguh, dia telah tersesat jauh sekali.

Secara tegas, Allah menyatakan bahwa satu-satunya dosa yang tidak akan diampuni oleh Allah adalah dosa Syirik yaitu menyekutukan Allah. Syirik yang dimaksud disini adalah mati dalam keadaan menyekutukan Allah.

Foto bersama setelah agenda pengajian
Jadi, jika selama ini pernah melakukan praktik kesyirikan maka segeralah bertaubat. Jika sudah bertaubat lalu meninggal dunia maka kemungkinan besar dosa-dosa lainnya juga akan diampunkan oleh Allah. Sebab, Allah berjanji dalam ayat di atas akan mengampuni dosa-dosa hamba siapa saja yang dia kehendaki, kecuali dosa syirik.

Abi di Saweuk juga menjelaskan bahwa dalam Surat An-Nisa terdapat ayat lainnya yang hampir sama redaksi ayatnya. Perbedaannya hanya ada pada ujung ayatnya saja. Surat An-Nisa ayat 48, Allah berfirman:

(إِنَّ ٱللَّهَ لَا یَغۡفِرُ أَن یُشۡرَكَ بِهِۦ وَیَغۡفِرُ مَا دُونَ ذَ ٰ⁠لِكَ لِمَن یَشَاۤءُۚ وَمَن یُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفۡتَرَىٰۤ إِثۡمًا عَظِیمًا)

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat kebohongan dan dosa yang besar.

Surat Annisa ayat 116 dan ayat 48, terdapat perbedaan redaksi ayat pada akhir ayatnya. Surat Annisa ayat 116 ditujukan kepada kelompok umat yang tidak berilmu. Kemusyrikan yang mereka lakukan karena ketiadaan ilmu. Oleh sebab itu, redaksi akhir ayat berbunyi "فقد ضل ضلال بعيدا". Begitu penjelasan Abi di Saweuk.

Adapun Surat An-Nisa ayat 48, ditujukan kepada Ahlul Kitab. Mereka sudah punya ilmu pengetahuan tentang bahayanya praktik kemusyrikan. Tetapi dengan berbagai cara dan tipu muslihat, mereka mencoba menghalalkan budaya menyekutukan Allah.

Oleh sebab itu, Allah membongkar rahasia mereka dengan menggunakan redaksi "فقد افترى اثما عظيما" (maka sungguh mereka telah melakukan kebohongan dosa yang besar). Lanjut Abi di Saweuk.

Demikianlah satu diantara sekian banyak kesimpulan yang sempat kami share. Pengajian berakhir pada Surat An-Nisa ayat 121. Dan akan dilanjutkan pada pengajian bulan depan di Kantor Sekretariat RADAD Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe.

0 Response to "Abi di Saweuk: Bertaubatlah, Ampunan Allah begitu luas!!!"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel