Nama-nama Surat Al-Fatihah dalam Tafsir Shawi

Oleh: Teungku Ahmad Alfajri*
Setiap nama surat yang ada dalam Al-Quran, sifatnya adalah Tauqifi yaitu dinamakan oleh Rasulullah. Artinya tidak ada dan tidak boleh satu suratpun dalam Al-Quran yang dinamakan oleh selain Nabi Muhammad. Menurut Imam Sayuthi, Tauqifi ini hanya berlaku pada nama yang resmi untuk sebuah nama surat. Adapun selain demikian, tidaklah menjadi sebuah hal yang terlarang, sebab banyak Sahabat dan Tabiin yang menamakan Surat dalam Al-Quran tanpa ada riwayat dari Nabi. Contohnya: Sufyan bin Uyainah menyebut Surat Al-Fatihah dengan Surat al-Wafiyah karena terdapat kandungan al-Wafiyah dalam surat Al-Fatihah. Dari aspek riwayat, Tidak ada satu pun Hadis yang ditemukan bahwa Nabi pernah menamakan Surat Al-Fatihah dengan nama tersebut.

Jumlah keseluruhan surat-surat yang ada di dalam Al-Quran adalah sebanyak 114 surat. Ada di antara surat-surat tersebut yang hanya memiliki satu nama saja dan ada juga beberapa surat yang memiliki banyak nama. Salah satu Surat yang memiliki banyak nama adalah surat Al-Fatihah. Dalam Tafsir Shawi, Syekh Ahmad bin Muhammad Al-Shawi menyebutkan 19 nama lain untuk surat Al-Fatihah. Dari keseluruhan nama tersebut, ada yang sifatnya Tauqifi dan ada juga hasil ijtihad para Sahabat dan Tabiin. Untuk memudahkan pembaca, kami memberi warna hijau pada nama surat yang sifatnya Tauqifi dan warna merah pada nama surat yang sifatnya ijtihadi.

1. Fatihah Al-Kitab (pembuka kitab). Nabi dalam sebuah Hadisnya yang sudah sangat populer dikalangan para santri, secara eksplisit menyebut surat Al-Fatihah dengan nama Fatihah al-Kitab. Hadis tersebut adalah:

لا صلاة لمن لم يقرأ بفاتحة الكتاب

(Tidak sah Shalat bagi orang yang tidak membaca Al-Fatihah al-Kitab).

2. Umm Al-Quran (Induk Al-Quran). Sesuai dengan namanya, Surat Al-Fatihah mengandung semua hikmah dan hukum yang ada di dalam keseluruhan Al-Quran. Nabi Muhammad sendiri yang menamakan surat Al-Fatihah dengan dengan Umm Al-Quran dalam sebuah hadis yang juga sudah cukup masyhur, yaitu:

لا صلاة لمن لم يقرأ بأم القرأن

(Tidak sah Shalat bagi orang yang tidak membaca Umm al-Quran)

3. Al-Kanzu (Perbendaharaan). Penamaan ini termasuk dalam wilayah Ijtihadi. Landasannya adalah riwayat tentang Imam Ali yang pernah ditanyakan oleh seseorang tentang surat Al-Fatihah. Lalu beliau menjelaskan bahwa Nabi pernah bersabda:

انها انزلت من كنز تحت العرش

"Surat al-Fatihah diturunkan dari bawah perbendaharaan 'Arasy".

4. Al-Kafiyah (Memada). Dinamakan dengan nama tersebut sebab dengan membaca surat Al Fatihah saja dalam shalat sudah memadai, meskipun surat-surat yang lainnya tidak dibaca. Landasan penamaan Al-Kafiyah ini berdasarkan dialog Afif bin Salim yang bertanya kepada Abdullah bin Yahya tentang bacaan surat Al Fatihah oleh makmum. Abdullah bin Yahya menjawab: Adakah engkau sedang bertanya tentang surat Al-Kafiyah?. Afif bin Salim menjawab: apa itu al-Kafiyah?. Abdullah bin Yahya menjawab: Al Fatihah. Menurut ilmu saya bahwa seorang makmum memada hanya membaca surat Al-Fatihah saja tanpa membaca surat lainnya. Penamaan surat al-Fatihah ini juga termasuk dalam ranah ijtihad sebahagian ulama Tabiin, karena tidak ada satupun riwayat dari Nabi yang menjelaskan hal tersebut.

5. Al-Wafiah (Sempurna). Dinamakan dengan Sempurna, sebab seseorang harus membaca Al-Fatihah di dalam shalat secara sempurna. Hal ini berbeda dengan surat-surat lainnya dalam Al-Quran yang tidak masalah jika dibaca tidak sempurna satu surat. Sebagai contoh, Surat Al-Baqarah dapat dibaca 10 ayat saja pada rakaat pertama dan 10 ayat lanjutan pada rakaat selanjutnya. Sebagaimana sudah kami jelaskan di awal artikel, Penamaan surat al-Wafiah ini adalah merupakan hasil ijtihad Sufyan Bin Uyainah dan masuk dalam bab Ijtihadi.

6.. Al-Syafiyah, dan 7. Al-Syifa'. (Obat). Kedua nama ini memiliki makna yang hampir sama yakni obat atau penyembuh. Landasan yang dijelaskan oleh banyak Mufassirin terkait penamaan surat al-Fatihah dengan kedua nama tersebut adalah sabda Nabi:

فاتحة الكتاب شفاء من كل داء

"Surat al-Fatihah dapat menjadi obat dari segala penyakit"

8. Sab'ul Matsani (7 ayat yang mengandung pujian). Penamaan surat al-Fatihah sebagai Sab'u al-Matsani dilandasi oleh banyak Hadis Nabi dan juga ayat di dalam surat Al-Hijr:

ولقد ءاتيناك سبعا من المثاني

"Dan sungguh, Kami telah memberikan kepadamu tujuh (ayat) yang (dibaca) berulang-ulang"

Kalimat "Sab'an Min al-Matsani" dalam ayat tersebut, ditafsirkan oleh banyak ulama sebagai surat Al-Fatihah. Sab'u al-Matsani terdiri atas 2 kosa kata yakni Sab'un (tujuh) dan Matsani. Al Fatihah dinamakan sebagai Sab'un (tujuh) karena di dalamnya terdapat 7 ayat. Terkait perbedaan pandangan ulama tentang status Basmalah sebagai bagian dari Al-Fatihah, dapat dibaca di artikel kami yang lalu atau klik disini.

Ada juga ulama yang menjelaskan bahwa maksud tujub itu adalah 7 huruf hijaiyah yang tidak ada di dalam surat al-Fatihah yakni Tsa (ث), Jim (ج)، Kha (خ), Zai (ز), Syin (ش), Dha (ظ) dan Fa (ف). Namun pendapat ini dianggap sebagai pendapat yang lemah, sebab penamaan sebuah surat haruslah berdasarkan sesuatu yang ada di dalam ayat tersebut. bukan malah sebaliknya.

Adapun lafaz "Matsani" bermakna pujian karena di dalam surat al-Fatihah terkandung pujian-pujian terhadap Allah. Dan ada juga yang menyatakan bahwa makna Matsani itu adalah berulang-ulang, karena surat al-Fatihah selalu diulang bacaannya di setiap rakaat dalam shalat.

9. Al-Nur (Cahaya). Landasan penamaan Surat al-Fatihah dengan surat al-Nur adalah Hadis yang bersumber dari pada Ibnu Abbas yaitu maukah kamu aku tunjukkan dua cahaya yang belum pernah diberikan kepada nabi-nabi sebelum mu? yaitu Fatihah al-Kitab dan beberapa ayat penutup dalam surat al-Baqarah.

10. Al-Ruqyah (ayat-ayat yang dapat dijadikan sebagai terapi pengobatan). Penamaan ini didasari atas pernyataan Rasulullah terhadap seorang sahabat berkaitan dengan surat al-Fatihah:

وما ادراك انها رقية

"Tidakkah kamu tahu bahwa surat al-Fatihah itu adalah Ruqyah".

11. Al-Hamdu dan Al-Syukr (puji dan syukur). Penamaan surat al-Fatihah dengan nama ini karena isi kandungan dalam surat al-Fatihah adalah mencakup tentang puji pujian dan syukur kepada Allah. Berbeda dengan al-Syukr, Al-Hamdu termasuk dalam penamaan Surat yang sifatnya Tauqifi karena terdapat riwayat dari Nabi yang menamakan surat Al-Fatihah dengannnya, yaitu:

اذا قرأتم الحمد لله، فاقرأوا بسم لله الرحمن الرحيم

"Jika engkau membaca surat Alhamdulillah maka bacalah Basmalah"

12. Doa. Sebab penamaannya adalah karena dalam surat Al-Fatihah terdapat ayat doa yakni:

اهدنا الصراط المستقيم

13. Ta'lim al-Masalah (ajaran adab meminta). Dari namanya saja sudah jelas bahwa surat al-Fatihah terdapat pengajaran tentang adab dalam meminta kepada Allah yakni harus di mulai dulu dengan Sanjungan dan pujian kepada Allah, lalu baru dilanjutkan dengan mengadu dan meminta solusi terhadap problema yang sedang dihadapi.

14. Al-Munajah (munajat). Landasan penamaan dengan Munajat ini karena di dalam surat al-Fatihah terdapat sebuah ayat dimana seorang hamba bermunajat kepada Allah, yakni:

اياك نعند و اياك نستعين

15. Al-Tafwidh (penyerahan diri kepada Allah). Landasan penamaan dengan nama ini juga sama seperti penamaan Surat Al-Munajat di atas.

16. Al-Sual (meminta). Penamaan surat dengan nama ini karena di dalam surat al-Fatihah terdapat ayat dimana manusia meminta pada Allah.

17. Umm al-Kitab (induk Al-Quran). Penamaan surah al-Fatihah sebagai Ummul Kitab termasuk dalam kategori Tauqifi karena terdapat banyak riwayat nabi yang menjelaskan tentang penamaan tersebut. Diantaranya yaiu:

هي ام الكتاب

Ada seorang ulama generasi Tabiin yang kurang setuju surat al-Fatihah ini disebut dengan Umm al-Kitab. Menurut beliau, Umm al-Kitab yang dimaksud adalah Lauhul Mahfudz dan bukan Surat al-Fatihah. Dalil yang beliau kemukakan adalah ayat 39 Surat Al-Ra'du:

(يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ ۖ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ)

Allah menghapus dan menetapkan apa yang Dia kehendaki. Dan di sisi-Nya terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfuzh).

18. Fatihah Al-Quran (pembuka Al-Quran). Dinamakan surat al-Fatihah dengan pembuka Alquran karena surat al-Fatihah adalah surat pertama pembuka yang ada di dalam susunan mushaf Alquran. Masih banyak pertanyaan dari umat tentang kenapa tujuh ayat tersebut dinamakan sebagai Fatihah (pembuka), padahal ayat pertama turun adalah 5 ayat awal dari Surat Iqra?. Salah satu jawaban yang diberikan oleh ulama yaitu Surat pertama yang diturunkan secara utuh sebagai satu surat yang lengkap adalah Surat Al-Fatihah.

19. Shalat. Penamaan ini dilandasi oleh sebuah hadis Nabi yaitu:

قسمت الصلاة بيني و بين عبدي نصفين، فنصفها لي و نصفها لعبدي ، و لعبدي ما سأل.

"Saya membagi shalat (surat Al-Fatihah) menjadi dua bagian yaitu untukKu dan untuk hambaKu. Setengahnya untukKu dan setengahnya lagi untuk hambaKu dan untuk hambaku akan Aku berikan apa saja yang diminta.

Saat seorang hamba membaca:
الحمد لله رب العالمين

Allah menjawab: Aku telah dipuji oleh hambaKu.

Saat hamba membaca:
الرحمن الرحيم

Allah menjawab: Aku telah disanjung oleh hambaKu.

Saat hamba membaca:
مالك يوم الدين

Allah menjawab: hambaKu telah memuliakanKu.

Saat hamba membaca:
اياك نعبد واياك نستعين

Allah menjawab: ayat ini Antara Aku dan hambaku dan kepada hambaKu akan Aku penuhi semua permintaannya.

Saat hamba membaca:
اهدنا الصراط المستقيم .... الخ

Allah menjawab: Semua yang diminta oleh hambaKu akan Aku penuhi.

*Penulis adalah Alumnus Dayah Darussalam, Labuhan Haji (1996-2003)


0 Response to "Nama-nama Surat Al-Fatihah dalam Tafsir Shawi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel