Tgk Musliadi, ulama muda produktif dan penghimpun Keramat-keramat Abuya Muda Waly
Abuya Muda Waly memiliki nama lengkap yaitu Muhammad Waly. Seiring perjalanan intelektual dan ruhaniyah abuya, Waly yang pada dasarnya adalah sebuah nama, akhirnya menjadi sebuah gelar mulia yang hanya didapatkan oleh orang-orang saleh tertentu saja. Setiap Waly pasti diberikan kemulian (karamah), meskipun kadang pribadinya tidak tahu sudah memiliki karamah. Sering kali karamah berbentuk kejadian yang berada diluar garis nalar manusia.
Sebagai seorang ulama dan juga aulia, Abuya Muda Waly tentunya memiliki sangat banyak karamah. Karamah-karamah tersebut dilihat langsung oleh santri dan masyarakat yang sempat berinteraksi dengan abuya. Seiring perjalanan waktu, terutama setelah banyaknya meninggal orang-orang yang berjumpa dengan Abuya secara langsung, tentunya sejarah karamah Abuya semakin hilang.
Melihat fenomena ini, Tengku Musliadi bin Rusli berinisiatif untuk menyelamatkan sejarah tentang karamah Abuya Muda Waly agar tetap lestari dalam ingatan umat. Setiap informasi tentang karamah Abuya Muda Waly, Tgk Musliadi langsung turun kelapangan untuk melacak sumber dan kevalidan sejarah. Hasil usaha Tgk Musliadi berbuah manis dengan terbitnya sebuah karya buku yang berjudul: Abuya Syekh Mudawali Al Khalidi (1917-1961) Syeikhul Islam Aceh, Tokoh Pendidikan dan Arif Billah.
Inisiatif Tgk Musliadi ini patut diberikan apresiasi karena seandainya sejarah tersebut tidak dikodifikasi maka dikhawatirkan akan hilang sejarah karamah Abuya Muda Waly. Satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya yaitu sekiranya sejarah tersebut tidak tertulis maka tidak tertutup kemungkinan akan terjadinya penambahan-penambahan ataupun pengurangan-pengurangan dalam cerita sejarah karamah Abuya Muda Waly. Hal ini sangat rentan menimbulkan pemalsuan-pemalsuan dalam sejarah.
Tengku musliadi bin Tengku Rusli termasuk salah seorang penulis yang produktif. Selain buku tentang karamah Abuya muda Waly, beliau juga telah menerbitkan banyak buku lainnya. Misalnya dibidang fikih "Panduan Shalat Paling Lengkap Sesuai Dengan Amalan Kaum Ahlussunnah wal Jamaah Mazhab Syafi'i", di bidang Tauhid "Risalah Aqidah 50", di bidang umum "102 Soal Jawab Keagamaan" di bidang dakwah "Kumpulan Materi Lomba Pidato Pilihan Dai Kecil vs Dai Muda". Dan tentunya banyak tulisan-tulisan lainnya yang masih dalam tahap perbaikan. Menurut informasi yang beliau sampaikan kepada admin, sekarang beliau sedang menggarap sebuah buku tiga jilid dibidang Fikih yang berjudul "Fikih Arkanul Islam".
Semua kesuksesan yang sedang diraih oleh Tengku Musliadi tidak terlepas dari doa Abuya Muda Waly dan Abuya Abuya lainnya. Tengku Musliadi termasuk salah seorang santri Dayah Darussalam yang sangat berkah karena sempat menggali ilmu dari semua Ananda Abuya Muda Waly. Beliau sempat menimba ilmu kepada Abuya Profesor Muhibbuddin Waly, Abuya Haji Mawardi Ma, Abuya Haji Ruslan Waly, Abuya Haji Jamaludin Waly dan Abuya Haji Amran Waly.
Dalam dunia Sufi, Tengku Musliadi juga termasuk salah seorang ahli Sufi yang sangat beruntung karena sempat bertarekat langsung dengan para Mursyid yang berkah. Beliau sempat mengambil ilmu Sufi langsung dari Abu Dasyah (Abu Pante Geulima). Dari beliau, Tengku Musliadi memperoleh berbagai ijazah seperti Tarekat Samadiah, Dalail Khairat, Tarekat Yasin, Tarekat Barzanji dan lain sebagainya. Dari Abuya Muhibbudin Waly (Sayyidul Mursyidin Tarekat Naqsyabandiyah) beliau memperoleh Ijazah Ratib Al Waliyah, Shalawat Kubra, Thariqah Naqsyabandiyah dan lain sebagainya. Dari Abuya Ruslan Waly, Tengku Musliadi memperoleh Ijazah Khalifah tarekat Naqsabandiyah. Dan Abuya Jamaluddin Waly mengangkat Tengku Musliadi sebagai Sayyidul khulafa (pemimpin para khalifah) dan juga diangkat menjadi munaffiz dalam Tarekat Naqsyabandiyah.
Dari tahun 2016 kemarin, Tengku Musliadi mulai membina dayah pribadi beliau yang diberi nama As-Sasusalam al-Waliyyah. Dayah tersebut beralamat di kampung Ladang Tuha 1. Kecamatan Lembah Sambil, Abdya. Meskipun sibuk membina santri di As-Sasussaalam, beliau tetap menyisihkan waktu untuk mengajar dan berbakti di Dayah Darussalam.
Tgk Musliadi bersama salah seorang jamaah umrah ahli sufi dari Bangladhesh di Mesjid Quba |
Melihat fenomena ini, Tengku Musliadi bin Rusli berinisiatif untuk menyelamatkan sejarah tentang karamah Abuya Muda Waly agar tetap lestari dalam ingatan umat. Setiap informasi tentang karamah Abuya Muda Waly, Tgk Musliadi langsung turun kelapangan untuk melacak sumber dan kevalidan sejarah. Hasil usaha Tgk Musliadi berbuah manis dengan terbitnya sebuah karya buku yang berjudul: Abuya Syekh Mudawali Al Khalidi (1917-1961) Syeikhul Islam Aceh, Tokoh Pendidikan dan Arif Billah.
Foto Sampul buku "Abuya Syeikh Muda Waly" karya Tgk Musliadi |
Tengku musliadi bin Tengku Rusli termasuk salah seorang penulis yang produktif. Selain buku tentang karamah Abuya muda Waly, beliau juga telah menerbitkan banyak buku lainnya. Misalnya dibidang fikih "Panduan Shalat Paling Lengkap Sesuai Dengan Amalan Kaum Ahlussunnah wal Jamaah Mazhab Syafi'i", di bidang Tauhid "Risalah Aqidah 50", di bidang umum "102 Soal Jawab Keagamaan" di bidang dakwah "Kumpulan Materi Lomba Pidato Pilihan Dai Kecil vs Dai Muda". Dan tentunya banyak tulisan-tulisan lainnya yang masih dalam tahap perbaikan. Menurut informasi yang beliau sampaikan kepada admin, sekarang beliau sedang menggarap sebuah buku tiga jilid dibidang Fikih yang berjudul "Fikih Arkanul Islam".
Semua kesuksesan yang sedang diraih oleh Tengku Musliadi tidak terlepas dari doa Abuya Muda Waly dan Abuya Abuya lainnya. Tengku Musliadi termasuk salah seorang santri Dayah Darussalam yang sangat berkah karena sempat menggali ilmu dari semua Ananda Abuya Muda Waly. Beliau sempat menimba ilmu kepada Abuya Profesor Muhibbuddin Waly, Abuya Haji Mawardi Ma, Abuya Haji Ruslan Waly, Abuya Haji Jamaludin Waly dan Abuya Haji Amran Waly.
Dalam dunia Sufi, Tengku Musliadi juga termasuk salah seorang ahli Sufi yang sangat beruntung karena sempat bertarekat langsung dengan para Mursyid yang berkah. Beliau sempat mengambil ilmu Sufi langsung dari Abu Dasyah (Abu Pante Geulima). Dari beliau, Tengku Musliadi memperoleh berbagai ijazah seperti Tarekat Samadiah, Dalail Khairat, Tarekat Yasin, Tarekat Barzanji dan lain sebagainya. Dari Abuya Muhibbudin Waly (Sayyidul Mursyidin Tarekat Naqsyabandiyah) beliau memperoleh Ijazah Ratib Al Waliyah, Shalawat Kubra, Thariqah Naqsyabandiyah dan lain sebagainya. Dari Abuya Ruslan Waly, Tengku Musliadi memperoleh Ijazah Khalifah tarekat Naqsabandiyah. Dan Abuya Jamaluddin Waly mengangkat Tengku Musliadi sebagai Sayyidul khulafa (pemimpin para khalifah) dan juga diangkat menjadi munaffiz dalam Tarekat Naqsyabandiyah.
Dari tahun 2016 kemarin, Tengku Musliadi mulai membina dayah pribadi beliau yang diberi nama As-Sasusalam al-Waliyyah. Dayah tersebut beralamat di kampung Ladang Tuha 1. Kecamatan Lembah Sambil, Abdya. Meskipun sibuk membina santri di As-Sasussaalam, beliau tetap menyisihkan waktu untuk mengajar dan berbakti di Dayah Darussalam.
0 Response to "Tgk Musliadi, ulama muda produktif dan penghimpun Keramat-keramat Abuya Muda Waly"
Post a Comment