Teungku Ali; Menimba Ilmu ke Al-Azhar atas izin dan doa Abuya Jamaluddin Waly
RADAD.ORG - Tengku Ali adalah salah seorang alumni Dayah Darussalam Labuhan Haji leting 2015-2016. Lahir di Manggeng 16 Juni 1996, Teungku Ali, kini sedang menimba ilmu dari Masyayikh Al-Azhar. Memasuki musim dingin dan sebentar lagi ujian (imtihan) akan segera berlangsung, Teungku Ali melalui admin www.radad.org meminta doa kepada seluruh ulama-ulama, guru-guru dan rekan-rekan yang tergabung dalam organisasi RADAD agar dimudahkan oleh Allah dalam menempuh ujian dan diberi keberkahan ilmu oleh Allah.
Di Al-Azhar, setiap bidang keilmuan diasuh oleh seorang ulama yang alim dan tidak sedikit dari mereka adalah Waliyullah. Banyak karamah-karamah mereka yang dirasakan oleh para mahasiswa. Pengalaman admin, Ada mahasiswa yang dulunya adalah guru hafiz, qari dan imam dari negara tetangga dan merasa sudah mampu untuk melewati ujian. namun disaat ujian lisan, banyak soal yang tidak mampu beliau jawab. Mahasiswa tersebut bercerita dan mengaku kepada admin bahwa ada terbersit dalam hati rasa enteng menghadapi ujian hafalan Al-Quran di Al-Azhar. Dan ini menjadi satu bukti karamah ulama pengasuh bidang hafalan Alquran.
Dan tidak sedikit juga mahasiswa yang merasa masih belum mampu, tetapi memiliki semangat dan keinginan untuk mempersiapkan ujian dengan sebaik-baiknya. Dan ketika tiba waktu pengumuman hasil ujian, ternyata banyak yang lulus.
Hal ini juga sama dengan kondisi di Dayah Darussalam. Ada beberapa santri yang cerdas tetapi suka berdebat berlebihan dengan guru, pada akhirnya hilanglah keberkahan ilmu nya. Dan juga tidak sedikit santri yang memiliki rasa keta'ziman yang sangat besar terhadap guru, meskipun saat itu tidak termasuk santri yang cerdas, tetapi akhirnya mampu menguasai banyak kitab dan berhasil membangun dayah yang besar serta santri yang banyak. Begitulah salah satu karamah Abuya Muda Waly yang masih terlihat sampai sekarang.
Tengku Ali yang memiliki nama asli yaitu Muhammad Ali Maududi bin Teungku Haji Jamaludin. Dari segi perjalanan pendidikan, beliau termasuk santri yang banyak memperoleh pengalaman. Sempat belajar di Dayah Modern Ulumuddin, Cunda, tentunya beliau sudah memperoleh modal ilmu berbahasa. Baik bahasa Inggris maupun Bahasa Arab dan juga hafalan Al-Qur'an tentunya. Teungku Ali juga sempat menimba ilmu di dayah Mudi Samalanga selama 3 tahun. Pastinya, modal untuk memahami kitab kuning sudah sangat cukup beliau peroleh.
Pada tahun 2015, Beliau melanjutkan pendidikan ke Dayah Darussalam, Labuhan Haji. Setibanya di Dayah Darussalam, beliau langsung diizinkan masuk ke lokal kelas 7. Setelah naik kelas 8 pada tahun berikutnya, Teungku Ali diberikan izin, doa dan semangat oleh Abuya Jamaludin Waly untuk melanjutkan pendidikan ke kiblatnya ilmu dunia sekarang saat ini yaitu Al-Azhar As-Syarif.
Hingga berita ini di publish, Teungku Ali sudah berada di Mesir selama 2 tahun 3 bulan semenjak keberangkatan beliau Pada tahun 2016 silam. Saat ini beliau menempuh pendidikan di Universitas Al Azhar, Fakultas Ushuluddin, Cairo. Selain menempuh pendidikan secara formal di Universitas Al-Azhar,Teungku Ali juga mengikuti pengajian pengajian secara Talaqqi kepada ulama-ulama Al-Azhar. Salah seorang guru bidang Ilmu Hadits tempat Teungku Ali menimba ilmu sekarang adalah Al-Allamah Syekh Umar Hasyim. Salah seorang pakar Ilmu Hadist dunia saat ini yang keilmuannya sudah diakui oleh banyak Ulama di dunia.
Akhirul Kalam, mari kita doakan Teungku Ali agar diberikan kemudahan dalam menempuh ujian dan diberikan keberkahan ilmu. Insya Allah, semua cita cita Teungku Ali akan dikabulkan oleh Allah, dengan berkah Abuya Muda Waly dan berkah Ulama-ulama Al-Azhar.
 |
| Teungku Ali bersama Syeikh Umar Hasyim (Ulama Ilmu Hadis) |
Dan tidak sedikit juga mahasiswa yang merasa masih belum mampu, tetapi memiliki semangat dan keinginan untuk mempersiapkan ujian dengan sebaik-baiknya. Dan ketika tiba waktu pengumuman hasil ujian, ternyata banyak yang lulus.
Hal ini juga sama dengan kondisi di Dayah Darussalam. Ada beberapa santri yang cerdas tetapi suka berdebat berlebihan dengan guru, pada akhirnya hilanglah keberkahan ilmu nya. Dan juga tidak sedikit santri yang memiliki rasa keta'ziman yang sangat besar terhadap guru, meskipun saat itu tidak termasuk santri yang cerdas, tetapi akhirnya mampu menguasai banyak kitab dan berhasil membangun dayah yang besar serta santri yang banyak. Begitulah salah satu karamah Abuya Muda Waly yang masih terlihat sampai sekarang.
Tengku Ali yang memiliki nama asli yaitu Muhammad Ali Maududi bin Teungku Haji Jamaludin. Dari segi perjalanan pendidikan, beliau termasuk santri yang banyak memperoleh pengalaman. Sempat belajar di Dayah Modern Ulumuddin, Cunda, tentunya beliau sudah memperoleh modal ilmu berbahasa. Baik bahasa Inggris maupun Bahasa Arab dan juga hafalan Al-Qur'an tentunya. Teungku Ali juga sempat menimba ilmu di dayah Mudi Samalanga selama 3 tahun. Pastinya, modal untuk memahami kitab kuning sudah sangat cukup beliau peroleh.
Pada tahun 2015, Beliau melanjutkan pendidikan ke Dayah Darussalam, Labuhan Haji. Setibanya di Dayah Darussalam, beliau langsung diizinkan masuk ke lokal kelas 7. Setelah naik kelas 8 pada tahun berikutnya, Teungku Ali diberikan izin, doa dan semangat oleh Abuya Jamaludin Waly untuk melanjutkan pendidikan ke kiblatnya ilmu dunia sekarang saat ini yaitu Al-Azhar As-Syarif.
 |
| Teungku Ali bersama Abuya Jamaluddin Waly |
Akhirul Kalam, mari kita doakan Teungku Ali agar diberikan kemudahan dalam menempuh ujian dan diberikan keberkahan ilmu. Insya Allah, semua cita cita Teungku Ali akan dikabulkan oleh Allah, dengan berkah Abuya Muda Waly dan berkah Ulama-ulama Al-Azhar.
MASYA ALLAH TABARAKALLAH,kebetulan teungku Ali teman sperjuangan ak afaqir di mesir.
ReplyDeletebeliau pribadi yang luar biasa...