Geurangsang Ghirah kekompakan alumni dayah Darussalam wilayah Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe
Ghirah semangat kekompakan alumni Dayah Darussalam Al-Waliyyah yang tergabung dalam organisasi Radad (Rabithah Alumni Dayah Al-Waliyah Darussalam) wilayah Aceh Utara dan Lhokseumawe semakin tumbuh. Hal itu mulai terlihat saat rapat tahunan Radad yang dilaksanakan di Pendopo walikota Lhokseumawe beberapa hari yang lalu.
Rapat tersebut bukan hanya dihadiri oleh ulama-ulama alumni Dayah Darussalam yang telah memiliki dayah dan Santri yang banyak, tetapi juga diikuti oleh alumni-alumni muda dari berbagai Kecamatan yang ada di Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe. Rapat tahunan tersebut yang dimulai dari jam 09.00 pagi hingga jam 03.40 itu berlangsung alot. Terjadi tukar pikiran pendapat, saran dan kritikan oleh para peserta dalam rangka meningkatkan kembali ikatan alumni dan agenda kegiatan seperti pengajian, dzikir rutin bulanan dan juga tahunan.
Walikota Lhokseumawe, Suaidi Yahya, yang juga merupakan alumni Dayah Darussalam Labuhan Haji, ikut memberikan berbagai saran membangun agar suksesnya berbagai agenda keagamaan yang telah direncanakan. Beliau bahkan meminta agar agenda pengajian resmi Radad perdana dilangsungkan di rumah kediaman beliau.
Ghirah kekompakan alumni, juga terlihat hari ini saat menghadiri undangan takziah di desa Kuala, meuraxa, Punteuet. Ramai Alumni dari berbagai wilayah di Aceh Utara dan Lhokseumawe yang ikut menghadiri rumah duka Tgk Sahar bin Ilyas (santri tahun 1991-1998) yang ditimpa musibah kecelakaan jalan raya yang menyebabkan istri beliau meninggal dunia.
Setelah selesai semua agenda takziyah, Ketua Radad, wakil, bendahara hingga anggota-anggota Radad lainnya wilayah Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara, kembali melanjutkan rapat di Resto 116 Punteuet, membahas agenda-agenda besar yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini. Meskipun rapat berlangsung serius, namun nuansa keakraban tetap terasa.
Rapat tersebut bukan hanya dihadiri oleh ulama-ulama alumni Dayah Darussalam yang telah memiliki dayah dan Santri yang banyak, tetapi juga diikuti oleh alumni-alumni muda dari berbagai Kecamatan yang ada di Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe. Rapat tahunan tersebut yang dimulai dari jam 09.00 pagi hingga jam 03.40 itu berlangsung alot. Terjadi tukar pikiran pendapat, saran dan kritikan oleh para peserta dalam rangka meningkatkan kembali ikatan alumni dan agenda kegiatan seperti pengajian, dzikir rutin bulanan dan juga tahunan.
Walikota Lhokseumawe, Suaidi Yahya, yang juga merupakan alumni Dayah Darussalam Labuhan Haji, ikut memberikan berbagai saran membangun agar suksesnya berbagai agenda keagamaan yang telah direncanakan. Beliau bahkan meminta agar agenda pengajian resmi Radad perdana dilangsungkan di rumah kediaman beliau.
Ghirah kekompakan alumni, juga terlihat hari ini saat menghadiri undangan takziah di desa Kuala, meuraxa, Punteuet. Ramai Alumni dari berbagai wilayah di Aceh Utara dan Lhokseumawe yang ikut menghadiri rumah duka Tgk Sahar bin Ilyas (santri tahun 1991-1998) yang ditimpa musibah kecelakaan jalan raya yang menyebabkan istri beliau meninggal dunia.
Setelah selesai semua agenda takziyah, Ketua Radad, wakil, bendahara hingga anggota-anggota Radad lainnya wilayah Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara, kembali melanjutkan rapat di Resto 116 Punteuet, membahas agenda-agenda besar yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini. Meskipun rapat berlangsung serius, namun nuansa keakraban tetap terasa.
0 Response to "Geurangsang Ghirah kekompakan alumni dayah Darussalam wilayah Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe"
Post a Comment